Bahasa Melayu

Riwayat Pan Gu Memisahkan Langit dan Bumi

CRI2018-02-07 18:48:35
Share
Share this with Close
Messenger Pinterest LinkedIn

Kononnya pada zaman purba, langit dan bumi bercantum, yakni tidak terpisah. Kosmos ini seperti sebiji telur yang besar, di dalamnya sangat keruh dan gelap serta tidak terdapat petunjuk arah. Ada seorang pahlawan bernama Pan Gu yang sudah tidur dalam telur itu selama 18 ribu tahun. Ketika dia terjaga dari tidurnya, dia berasa sangat panas. Kemudian, apabila dia ingin berdiri, kulit telur itu pula menutup badannya. Pan Gu menjadi marah dan dengan menggunakan sebilah kapak, dia memecahkan kulit telur itu. Setelah kulit telur itu peceh, barangan yang ringan naik menjadi langit dan barangan yang berat turun menjadi bumi.

Setelah langit dan bumi terpisah, Pan Gu berasa sangat gembira. Tetapi dia bimbang kalau-kalau langit dan bumi bercantum semula. Jadi, dia terus menjunjung langit dengan kepalanya dan menahan bumi dengan kakinya. Badan Pan Gu meningkat tinggi lebih 3 meter sehari, dan langit juga turut meningkat lebih 3 meter sehari. Setelah 18 ribu tahun berlalu, Pan Gu menjadi raksasa, dengan badannya setinggi hampir 45 ribu kilometer. Lama-kelamaan, langit dan bumi menjadi begitu kukuh dan tidak akan mungkin bercantum lagi. Pahlawan yang memisahkan langit dan bumi ini juga sudah kehabisan tenaga untuk berdiri, lalu dia pun jatuh terguling ke bumi.

Setelah meninggal, seluruh tubuh Pan Gu mengalami perubahan besar. Mata kirinya berubah menjadi matahari, kanannya menjadi bulan, nafasnya yang terakhir menjadi angin dan awan, bunyi nafasnya yang terakhir menjadi petir; rambut, janggut dan misainya menjadi bintang di langit; kepala, kaki dan tangannya menjadi empat petunjuk arah dan gunung; darahnya menjadi tasik dan sungai; nadinya menjadi lebuh raya; ototnya menjadi tanah yang subur; kutit dan buluhnya menjadi pokok dan rumput; gigi dan tulangnya menjadi logam dan jed; peluhnya menjadi hujan. Dipercayai, sejak itulah, mula wujudnya dunia.

Share this story on

Messenger Pinterest LinkedIn